Kamis, 20 Desember 2012

PEMULIHAN PASCA PERSALINAN NORMAL
oleh : TRi Nurhayati

Pemulihan Pasca Persalinan Normal
pasca persalinan
Lalu, apa yang seharusnya Ibu lakukan untuk bisa memulihkan kondisi pasca persalinan? Simak yuk beberapa tips berikut;

Jika perawat atau tenaga kesehatan sudah selesai mengevaluasi dan memastikan kondisi Ibu dan si Kecil ada pada kondisi terbaik, biasanya Ibu akan disarankan untuk banyak minum (sekitar 2-3 liter setiap harinya) . Hal tersebut dilakukan agar cairan tubuh yang hilang dalam jumlah besar saat proses persalinan (air ketuban, darah, dan cairan tubuh lain), bisa tergantikan dengan baik.

Merawat Bekas Luka Jahitan

Pertama, bilas terlebih dahulu bekas luka jahitan searah dari depan ke belakang dengan air hangat. Penting untuk diingat bahwa pembilasan harus dilakukan 1 arah dari depan ke belakang. Sangat tidak disarankan untuk melakukan pembilasan 2 arah (bolak-balik) karena hal tersebut dapat membawa kuman dari anus ke daerah vagina. 
  1. Masih merasa belum bersih? Ulangi langkah pertama dan kedua hingga Ibu merasa yakin sudah benar-benar bersih. Perlu diingat, pengompresan luka dengan obat antiseptik cair harus dengan seizin dokter atau tenaga kesehatan.
  2. Selain mengganti pembalut dan celana dalam, Ibu juga disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan berprotein tinggi seperti telur, ikan, ayam, daging, tahu, dan tempe agar luka jahitan cepat sembuh .

Sabtu, 15 Desember 2012

Mengenal Tahap-Tahap Persalinan

Oleh Tri Nurhayati


Apa saja yang telah calon Mama persiapkan guna menyambut kelahiran buah hati? Apakah calon Mama mengetahui proses persalinan serta tanda-tanda jika sang buah hati telah siap melihat dunia luar? Idealnya, setiap calon Mama telah mengetahui, sedikit atau banyak, tahu dari pengalaman orang sekitar, membaca, atau dari menonton TV. Lalu apa saja yang menjadi tanda-tanda persalinan yang sebenarnya harus diketahui calon Mama?

KONTRAKSI RAHIM

Kontraksi rahim sebenarnya sudah sering terjadi sejak dua bulan sebelum masa persalinan datang. Namun kontraksinya biasanya tidak terasa sakit, frekuensi, dan lama kontraksi pun tidak teratur. Pada kontraksi persalinan sesungguhnya, sifatnya lebih teratur, diawali dengan muncul setiap 20 menit lalu akan lebih kuat, lama dan sering.

MUNCULNYA BERCAK DARAH

Lepasnya semacam “sumbatan” pada leher rahim menyebabkan kontraksi muncul dengan bercak-bercak darah sebagai tanda persalinan. Bercak-bercak darah terjadi sebelum ataupun sesudah kontraksi di awal persalinan.

KELUARNYA CAIRAN KETUBAN

Cairan ketuban bisa keluar sebelum proses persalinan ataupun keluar beberapa saat setelah kontraksi. Cairan ini tidak bisa dikontrol seperti keluarnya air seni. Jadi, calon Mama akan merasakan ada cairan bening yang keluar cukup banyak yang membasahi celana dalam.
Jika calon Mama mengalami salah satu dari ketiga tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera ke dokter. Namun biasanya sebagian dokter meminta calon Mama untuk datang saat kontraksi berlangsung 10 menit sekali, hal ini dikarenakan kemungkinan terjadi kontraksi palsu dan janin calon Mama masih harus tinggal dalam rahim untuk beberapa hari lagi.
Berikut ini adalah tahapan persalinan yang akan Mama jalani:

TAHAP  PERTAMA

Tahap pembukaan adalah tahap pertama dari proses persalinan. Leher rahim menjadi lembut, panjang leher rahim semakin memendek dan lentur. Kelenturannya ini yang dapat mendorong vagina agar janin mudah lewat. Proses persalinan dimulai dari pembukaan dengan lebar sekitar 2-3 jari atau sekitar 4-5 cm. Jika pembukaan sudah penuh, maka leher rahim akan membuka sampai sekitar 10 cm untuk memungkinkan janin lahir. Pada waktu leher rahim terbuka, janin terdorong ke panggul, sehingga menyebabkan tekanan pada kandung kemih dan bagian belakang jalan lahir. Saat seperti ini Mama diharapkan untuk mengejan. Jika kantung ketuban belum pecah, maka akan segera dipecahkan, ini artinya Mama siap untuk tahap kedua proses persalinan.

TAHAP KEDUA

Tahap ini adalah tahap dimana sudah terjadi pembukaan sempurna pada leher rahim sehingga janin dapat melewatinya. Ini merupakan periode yang seringkali menekan janin karena kontraksi terjadi sekitar 2-2,5 menit atau bisa sampai 1 menit sekali. Setiap kali terjadi kontraksi maka terjadi pemutusan pasokan oksigen ke janin, maka kontraksi yang lama pada tahap ini dapat membahayakan janin. Oleh karena itu, maka jika proses ini janin tidak juga mau keluar, maka dokter akan segera melakukan operasi Caesar. Pada persalinan normal, setiap kontraksi akan mendorong janin ke arah luar mendekati vagina, setiap kali Mama mengejan maka janin pun akan maju sedikit. Guntingan episiotomi (guntingan di sekitar vagina) dapat membantu melebarkan bagian yank akan dilalui oleh janin. Begitu lahir, biasanya dokter menjungkirkan bayi dengan memegang kakinya sehingga lendir atau cairan keluar dari saluran pernapasan, lalu bayi akan berusaha bernapas dan menangis, tali pusat akan dijepit dan digunting. Pengguntingan tali pusat memisahkan Mama dari sang bayi dan memutuskan ketergantungan bayi untuk mendapatkan makanan dan oksigen dari Mama. Paru-paru akan berkembang saat bayi menangis, fungsinya untuk mengolah oksigen yang didapatkan dari pernapasannya.

TAHAP KETIGA

Kepala bayi telah keluar, kontraksi di rahim menyebabkan ari-ari atau plasenta terpisah, sebagian dari plasenta mengikuti bayi sampai leher rahim. Tahap ketiga pun dimulai. Ketika kepala bayi memasuki vagina, ada beberapa dokter yang memberikan suntikan ergometrine lewat pembuluh darah balik (intravena) untuk membantu rahim berkontraksi dan mengeluarkan plasenta. Pada saat ini sekitar 150 ml darah biasanya akan keluar bersama plasenta. Di dalam tahap ini ada beberapa kemungkinan komplikasi yang terjadi, tapi umumnya adalah perdarahan setelah persalinan. Keadaan ini dapat disebabkan oleh rahim yang gagal mengerut kembali, tertinggalnya sisa plasenta di rahim, placenta accreata (menempelnya sisa plasenta di otot rahim), serta robeknya leher rahim.
Tahap – tahap pada proses persalinan, baik tanda-tanda atau pun gangguan-gangguan yang terjadi selama persalinan, diharapkan peran suami sebagai calon Papa untuk terus selalu mendampingi calon Mama. Calon Papa adalah teman terbaik bagi calon Mama yang sedang berjuang, ia akan menjadi komunikator bagi calon Mama dan penolong persalinan bila perlu.

Selasa, 04 Desember 2012


 

Tri Nurhayati

Tips Menghadapi Rasa Sakit Saat Melahirkan



Menantikan saat - saat melahirkan adalah suatu hal yang mendebarkan. Bahkan ada yang mengatakan melakukan persalinan adalah perjuangan antara hidup dan mati. Melahirkan secara normal adal sebuah proses yang dimulai dari rasa mulas sang ibu sampai pada keluarnya bayi dengan kondisi belakang kepala dahulu melalui vagina dalam keadaan hidup dan tanpa memakai alat bantu, dengan lama persalinan kurang dari 24 jam.

salah satu hal yang ditakutkan para ibu untuk melahirka secara normal adalah rasa sakit yang luar biasa saat terjadinya kontraksi. Memang sebuah kebohongan besar bila mengatakan bahwa melahirkan itu tidak sakit. Apapun jalan yang ditempuh untuk melahirkan, rasa sakit itu tetap ada, termasuk bila melahirkan secara caesar. Sehingga ada baiknya jika para ibu bersahabat dengan rasa sakit untuk mengurangi rasa sakit itu sendiri.  Berikut ini adalah beberapa tips menghadapi rasa sakit saat melahirkan:

# Lakukan cara pernafasan yang benar.
Dalam persalinan, ibu harus menjaga ritme pernafasan. Jangan sampai durasi menarik nafas lebih panjang dari durasi mengeluarkan nafas.

# Pemanasan
Pemanasan merupakan metode sederhana yang digunakan para ibu untuk meredakan rasa sakit. Pemanasan dalam persalinan dapat dilakukan dengan cara: letakkan botol air panas yang dibungkus handuk di punggung, lakukan pemijatan di punggung ibu dengan menggunakan balsam untuk menambah efek panas, ketika kepala bayi muncul kita bisa meletakkan kain flanel yang lembut dan hangat di sekitar perineum untuk mengurangi rasa sakit akibat peregangan.

# Metode persalinan aktif (active birth)
Metode persalinan aktif bukan merupakan peristiwa medis yang diatur oleh dokter ataupun bidan namun segalanya dikembalikan kepada sang ibu. Bagaimana ibu mengikuti insting dan panggilan psikologis tubuhnya untuk melalui persalinan dan mengurangi rasa sakit. Hal ini bisa terjadi karena ibu memiliki kontrol penuh atas tubuhnya sendiri.

# Menggunakan metode reiki
Reiki adalah salah satu tehnik esoterik (mengambil energi dari luar tubuh). reiki mengakses energi alam semesta dan memanfaatkannya untuk berbagai keperluan.Pada saat mereiki, ibu mengalami relaktasi. Pada saat relaktasi ini, ibu disarankan membaca doa menurut agamanya masing-masing. hal inilah yang menguatkan mental ibu menghadapi persalinannya. 

Senin, 12 November 2012

Metode Relaksasi

PENGARUH METODE RELAKSASI TERHADAP PENGURANGAN RASA SAKIT SELAMA PERSALINAN

Oleh : Nanda Mustika 


PENDAHULUAN
            Mengandung dan melahirkan bagi seorang wanita adalah suatu proses yang alami dalam siklus kehidupan. Sejauh ini prosesnya dapat terjadi secara normal atau melalui meja opersi, keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Namun ketika berbicara tentang proses kelahiran normal, tidak dipungkiri masih banyak wanita menganggap itu suatu hal yang menyakitkan. Rasa takut dan panik berdampak negatif pada ibu sejak masa kehamilan sampai persalinan. Apabila ibu hamil pertama tidak mampu mengatasi kecemasan itu dengan baik maka akan berakibat buruk bagi keselamatan janin yang ada dalam kandungannya maupun bagi ibu sendiri.
Rasa sakit dan nyeri pada saat persalinan pada dasarnya disebabkan karena kontraksi kuat selama menjelang persalinan dan hal tersebut merupakan hal yang alami. Setiap wanita mempunyai rasa nyeri yang berbeda-beda. Rasa nyeri dapat terjadi karena adanya faktor fisik atau fisiologi pain atau bisa juga yang muncul karena emosi atau perasaan. Hal ini karena adanya faktor sugesti negatife yang masuk dalam pikiran alam bawah sadar, yang mana pikiran bawah sadar tidak bisa membedakan antara kenyataan dan imaginasi.
Ketegangan dan ketakutan  yang dirasa oleh ibu menyebabkan rasa nyeri pada saat persalinan, sehingga memperlambat proses persalinan dan menyebabkan terjadinya pendarahan, infeksi, dan eklamsia. Di dalam pendarahan dan infeksi dapat pula menyebabkan terjadinya kematian.
Dalam metode relaksasi untuk mengurangi rasa sakit pada saat persalinan ini tidak menggunakan ramuan atau obat-obatan di dalam prakteknya, sehingga tidak memiliki efek samping negatif apapun.
 Keuntungan yang diperoleh dalam metode relaksasi diantaranya, pada saat hamil ibu akan merasa tenang dan nyaman sehingga ibu tidak begitu merasa sakit saat akan mengalami proses persalinan karena tubuh dan pikiran yang tenang mendorong kesehatan aura dan memancarkan aura yang positif.
 Semenjak saya dinyatakan hamil,saya tahu bahwa ada sebuah kehidupan baru berkembang di dalam tubuh saya. Perlahan tapi pasti, rasa takut saya terhadap proses persalinan pupus. Dalam hati saya bersyukur saya hanya merasakan sedikit mulas yang jika tidak dipikirkan, akan mudah sekali dilewati dokter memperkirakan proses kelahiran akan berlangsung paling cepat saat subuh atau esok pagi karena ini kelahiran pertama saya. Sungguh mengherankan karena pembukaan itu sudah lengkap lebih cepat dari perkiraan, sehingga perawat dan dokter mempersiapkan kelahiran putra saya. Proses persalinan saya sangat mudah, hanya tiga kali mengejan saya berhasil mengeluarkan bayi saya dengan lancar dan sehat. Saya tidak begitu merasakan sakit seperti yang saya bayangkan selama proses persalinan. Pengalaman saya dengan metode relaksasi takkan terlupakan, bukan hanya berguna untuk proses persalinan tetapi juga untuk memelihara kestabilan emosi saya dan untuk memberikan suasana positif bagi diri dan lingkungan saya. Demikian kesaksian dari Ny.Evariny Andriani, Jakarta, ibu 1 anak.
Berdasarkan  latar belakang tersebut maka penulis mempunyai suatu gagasan mengenai metode relaksasi yang dapat mengurangi rasa sakit selama persalinan.
Dalam penulisan ini, penulis mempunyai tujuan :
Tujuan Umum
Penulis ingin memberikan kenyaman pada ibu pada saat persalinan tanpa mengalami rasa sakit ataupun sakit.
Tujuan Khusus
Penulis berharap dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya para calon ibu yang sedang menanti proses persalinan yang alami tanpa rasa nyeri.
Manfaat penulisan :
Penulis ingin berbagi ilmu tentang metode Relaksasi kepada seluruh pembaca khususnya para calon ibu, dan menambah pengetahuan bagi profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang lebih baik khususnya bagi ibu bersalin. Serta dapat dijadikan sebagai tambahan  referensi  mengenai  persiapan persalinan dengan metode relaksasi..
TELAAH PUSTAKA
A.    Persalinan
a.  Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan  melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
b. Tanda-tanda persalinan
Tanda persalinan dapat diketahui dari gejala-gejala sebagai berikut :
1)      Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek.
2)      Dapat terjadi pengeluaran penbawa tanda, yaitu :
a)      Pelunakan serviks
b)      Pendataran serviks
c)      Terjadi pembukaan serviks.
c.       Bentuk persalinan
Bentuk persalinan berdasarkan definisi ada 3 macam, yaitu :
1)      Persalinan Spontan
Yaitu bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
2)      Persalinan Buatan
Yaitu bila prosers persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
3)      Persalinan Anjuran
Yaitu bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan (Ida Bagus Gde Manuaba, 2002).
d.      Macam Persalinan
Persalinan ada 2 macam, yaitu persalinan normal dan abnormal.
1)      Persalinan normal
Adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 -  42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Sarwono Prawirohardjo, 2001)
2)      Persalinan Abnormal
Persalinan  abnormal perlu penanganan khusus karena terjadi kelainan persalinan baik itu melalui persalinan buatan ataupun persalinan anjuran. Persalinan yang berlangsung dan penyimpangan dari kekuatan sendiri disebut persalinan distosia.
Persalinan letak belakang kepala dan berlangsung spontan terjadi paling banyak. Persalinan di Indonesia terutama di pedesaan sebagian besar ditolong oleh tenaga non medis yang disertai berbagai penyulit sampai kematian. Penyebab kematian ibu adalah pendarahan, infeksi gestosis pre-eklamsia dan eklamsia.  
a.       Rasa Sakit Selama Persalinan
Lamanya persalinan dapat menyebabkan kesakitan dan sangat sulit untuk diprediksi jangka waktunya, dari beberapa jam hingga 12 jam atau lebih. Tetapi yang perlu  disadarai bahwa rasa sakit dan persalinan penuh dengan stress yang berkepanjangan tidak diinginkan baik ibu maupun bayi. Metode penghilang rasa sakit selama persalinan bukanlah merupakan indikasi kegagalan melainkan menjadi suatu cara untuk memperoleh kelahiran yang menyenangkan.
 Kontraksi rahim terjadi dengan interval biasa. Kontrksi diikuti dengan pembukaan seviks untuk memungkinkan kepala bayi masuk pada kanal kelahiran. Rasa sakit terasa diperut bagian bawah dan kadang di punggung. Selanjutnya kontraksi berlanjut, suatu sensasi atau dorongan yang kuat untuk membantu mendorong kepala bayi di dalam kanal kelahiran, meregangkan otot dan jaringan vagina.
B. Pendapat dan Penelitian Mengenai Pengurangan Rasa Sakit Selama Persalinan.
Para ilmuan pada pertengahan tahun 1970-an diketahui bahwa sumber analgesic alami ada dalam tubuh ibu sendiri, dan persalinan tidak dihambat oleh rasa takut maka akan terjadi sesuatu yang indah, dan menyebabkan persalinan menjadi mudah.
            Seorang Dokter kandungan inggris pada awal abad ke-20, Dr. Grantly Dick-Read, mengemukakan bahwa jika rasa takut tidak ada, maka rasa nyeri tidak ada.
            Almarhum Dr. Jonatan Dye dari Buffalo, New York. Ia seorang pelopor persalinan alami, yang pada akhir tahun 1980-an melalui bukunya, Easier Childbirth, mengemukakan filosofi yang menjadi dasar dari program ini  bahwa melahirkan itu normal, alami, dan sehat dan karenanya dapat dicapai tanpa rasa nyeri yang beresiko.
            Metode-metode terdahulu yang biasanya digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada saat persalinan, antara lain :
1.      Pethidine
Ini adalah salah satu metode pengurangan rasa sakit yang dilakukan dengan menyuntikan pethidine di paha atau pantat. Obat ini akan bereaksi dalam waktu 20 menit. Masa kerjanya bias mencapai 4 jam dan dapat menimbulkan rasa kantuk (walaupun ibu tetap dalam keadaan sadar), dan kadang-kadang juga dapat menimbulkan rasa mual. Efek pethidine, yang merupakan turunan morfin, ini tidak hanya dirasakan oleh ibutetapi juga oleh janin. Janin ikut mengantuk dan agak lemas. Oleh karena itu, cara ini sudah jarang digunakan.
2.      Entonox
Entonox merupakan metode pengurangan rasa sakit lewat inhalasi atau penghirupan, menggunakan campuran oksigen dan oksida nitrogen. Saat kontraksi dating, ibu dapat menghirup obat ini dengan menggunakan masker. Etonox bekerja langsung pada ptak ibu, dengan mematikan rasa sakit yang ditangkap oleh otak. Obat bius hirup ini memberikan efek ringan dan baru bekerja 30 menit setelah digunakan serta tidak berdampak apa pun pada janin.
3.      Tens
Tens adalah singkatan dari Transcutaneous Electrical Nerves Stimulation. Salah satu metode pengurang rasa sakit bersalin dengan mesin yang sebagai sensor elektronik. Metode ini mudah digunakan dan tidak berbahaya untuk ibu karena tidak berupa obat. Punggung ibu akan ditempeli beberapa alat seperti elektroda, yang dapat mengirimkan arus listrik melalui saraf dipunggung ke rahim. Arus listrik ini akan menghambat jalur saraf yang mengirimkan rasa sakit ke otak. Selain itu, terdapat juga semacam alat pengontrol yang digunakan untuk mengatur kuantitas arus listrik yang disalurkan melalui punggung. Penggunaan TENS juga dapat memicu produksi hormon endorfin sebagai penghilang rasa sakit alami tubuh. Metode ini cukup merepotkan bagi ibu sehingga dirasa kurang nyaman.
4.      ILA
ILA merupakan singkatan dari Intrathecal Labor Analgesia. Ini adalah metode pengurangan rasa sakit dengan system injeksi atau suntikan yang diberikan melalui sumsum tulang belakang ibu. Obat ini tidak berbahaya bagi janin karena bekerja hanya pada satu saraf dan tidak masuk ke pembuluh darah.
Biasanya, metode ILA diberikan saat pembukaan belum terlalu besar atau ketika pembukaan baru mencapai 3 – 4 cm. Ibu akan tetap sadar kendati berada dibawah pengaruh bius ILA. Setelah obat ini diberikan kepada ibu, otot-otot kaki ibu akan merasa kesemutan, lalu lemas. Kontraksi rahim juga dapat melambat akibat suntikan ini, tetapi kelahiran tetap berjalan normal.
C. Metode Relaksasi yang Digunakan Untuk Mengurangi Rasa Sakit Selama Persalinan.                                                                                                                     Rasa takut menyebabkan pembuluh-pembuluh arteri yang mengarah ke rahim berkontraksi dan menegang yang menimbulkan nyeri. Tanpa adanya rasa takut, otot-otot melemas dan melentur, servik (leher rahim) dapat menipis serta membuka secara alami sewaktu tubuh berdenyut secara berirama dan mendorong bayi dengan mudah. Element kepercayaan dan keyakinan kelingkungan persalinan juga sangatlah mendukung.                             Beberapa vasilitator membantu sang ibu megkondisikan pikirannya untuk rileks dalam rangka membimbing menjalani persalinan. Vasilitator tersebuat antara lain, sentuhan tangan , pengertian, dorongan, keintiman, yang dapat menciptakan kebersamaan dan ikatan yang langgeng.
            Metode Relaksasi  bisa dilakukan dengan :
1)            Relaksasi otot
Berbaringlah dengan santai, lengan di samping kanan dan kiri, telapak kanan menghadap keatas, pejamkan nmata dan posisi tubuh dibuat senyaman mungkin, biarkan seluruh aliran darah mengalir lancar. Kendurkan seluruh otot tubuh. 
2)            Relaksasi dengan Pernapasan
Bernafas adalah suatu keharusan dalam hidup manusia. Seiring setiap tarikan napas, manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Cara bernapas yang salah akan mengakibatkan kurang maksimalnya pembuangan karbondioksida, yang menyebabkan seseorang jadi mudah stress, panic, depresi, tegang, sakit kepala, dan cepat lelah. Karna itu sangat penting untuk menyadari cara kita bernapas.
Langkah awal adalah menjadikan pernapasan sebagai peluang untuk rileks.
 Mendeteksi cara bernapas dengan :
a.       Pejamkan mata dan baringkan tubuh anda.
b.      Letakkan tangan kanan  pada perut, dekat pinggang.
c.       Letakkan tangan kiri  pada dada, tepat ditengah.
d.      Selagi  bernapas, rasakan tangan sebelah mana yang lebih terangkat. Tangan pada dada atau perut.
Jika perut  yang naik lebih tinggi, artinya menggunakan pernapasan  perut atau diafragma. Jika perut tidak terangkat, atau terangkat sedikit dibandingkan dada, artinya  pernapasan menggunakan dada. Dilanjutkan dengan melatih pernapasan dalam .
Setelah pernapasan dalam, bisa mulai melatih pernapasan untuk melepaskan ketegangan tubuh. Dengan langkah-langkah :
a.       Menghitung napas
b.      Menghela napas rileks
c.       Melepaskan ketegangan.
3)            Relaksasi pikiran
Langkah ini diwakili oleh indra mata. Setelah otot dan pernapasan terasa rileks, indraata digunakan sebagai viksasi pandangan. Buka mata perlahan-lahan, lalu pandanglah satu titik tepat diatas mata, makin lama kelopak mata makin rileks, berkedip, lalu hitungan kelima mata akan menutup.
4)            Relaksasi dengan Visualisasi
Relaksasi visualisasi dapat  menggunakan imajinasi untuk mencapai suatu kondisi rileks. Selain itu dapat menciptakan suatu tempat khusus yang indah, tenang, dan nyaman di dalam pikiran. Teknik mini sangat efektif dalam menanggulangi masalah stress yang mempengaruhi tubuh seseorang. Misalnya, sakit kepala, kram, sesak napas, cepat lelah, dan sebagainya.
Berikut ini relaksasi yang bias dijadikan dasar teknik visualisasi :
a.       Eye relaxation (plaming) atau relaksasi mata
b.      Metapborical images atau citra metaforis
c.       Creating your special place atau ciptakan tempat khusus anda
d.      Finding your inner guide atau menemukan pembimbing dalam-diri.
Metode Penulisan
Pada penulsan ini menggunakan pendekatan perspektif emik, yaitu pengumpulan data berupa cerita rinci dari para responden dan di ungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa, pandangan responden. (Hamidi,2004)
Dalam strategi pengmpulan data ada tiga tahap:
a  Tahap persiapan
Tahap persiapan dimulai dengan membuat rencana inti pertanyaan.
b Tahap wawancara
Data atau informasi dikumpulkan dengan cara langsung bertatap muka dengan responden, guna mendapatkna gambaran lengkap tentang topic yang akan diteliti. ( Bungin,2003)
c  Tahap observasi
Melihat dan mendengar apa yang dilakukan dan dikatakan atau diperbincangkan para responden. (Hamidi,2002)
ANALISA DAN SINTESA
Analisis
Dari penulisan gagasan teori ini didapatkan tujuan agar ibu dapat menghadapi masa kehamilan mereka dengan rasa suka cita, tenang dan damai, juga agarmereka dapat menjalani proses kelahiran yang normaldan lancar. Penulis ingin semua perempuan menyadari peranaan yang telah ditakdirkan bagi mereka,yakni menjdi seorang ibu. Jadi kaum perempuan tidak usah merasa takut atau tertekan saat menghadapi persalinan normal, karena ternyata dangan ketenangan hati rasa percaya diri dan kondisi tubuh yang rileks persalinan normal dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan bahkan tidak terasa sakit seperti yang lazim dibayangkan.
Dengan mencapai kondisi yang rileks yang dalam, kita dapat meniatkan hal-hal positif kedalam jiwa kita, yang nantinya akan berpengaruh pada kehidupan dan lingkungan kita. Hal tersebut antara lain membentuk rasa percaya diri, ketenangan kedamaian, kebahagiaan, dsb.
Sintesa
 Relaksasi berfungsi memperlancar proses persalinan dan untuk ketenangan diri guna untuk menghadapi stress selama masa persalinan. Metode relaksasi ini juga sangat membantu seseorang menghadapi penyakit medis. Namun secara psikologis jiwa seseorang dapat disehatkan melalui relaksasi sehingga dapat diperlengkapi dengan kekuatan yang lebih untuk menghadapi persalinan atau penyakitnya.
Relaksasi sangat mempengaruhi proses persalinan. Jika jiwa dan emosi ibu dalam keadaan tenang dan damai, ia tidak akan berteriak-teriak, mengamuk atau menjerit-jerit saat berusaha menahan sakit malahan sakit akibat kontraksi bisa saja tidak terasa karena secara mental sang ibu telah siap sehingga ia hanya mengalami rasa bahagia dan damai selama proses persalinan. Tentu sja jika semua ibu dapat merasa tenang selama proses persalinan, para dokter kandungan akan merasa senang. Jadi menurut saya, metode relaksasi ini akan sangat bermanfaat baik bagi ibu maupun dokter kandungan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
            Persalinan tidak perlu ditakuti karena merupakan ekspresi alami kehidupan. Dalam Gagasan Tertulis ini menghapus mitos rasa sakit yang dianggap menjadi bagian persalinan. Jika kita melepaskan rasa takut yang menyebabkan tubuh kita tegang dan tertutup, persalinan akan berlangsung dengan nyaman. Metode ini menyebabkan pikiran rileks sehingga tubuh dapat bekerja. Pikiran positif, relaksasi, visualisasi, pernapasan, dan persiapan persalinan akan membuat persalinan menjadi pengalaman yang membahagiakan. Keyakinan diri, rasa pecaya, dan suasana hati ibu yang riang dalam masa penantian juga akan membuat persalinan berlangsung damai dan memuaskan yang merupakan hak setiap ibu.
 
DAFTAR PUSTAKA
Harian Kompas. Oprasi Cesar, Amankah?.  Minggu, 7 juli 2002.
Andriana, Evariny. 2007.Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Gramedia. Jakarta.
Mongan. Marie F.2007. The Mongan Method.Gramedia. Jakarta.
Perkumpulan Obstreti dan Genekologi Indonesia. Buku Acuan Nasional.
Pelayanan Obstetri dan Neonatus Esensial Dasar.
Tjiptadinata,E.2002. Meditasi Jalan Meningkatkan Kehidupan Anda.Penerbit Elex Media Komputindo.Jakarta.
Wara Kushartanti,BM.dkk.2005.Seanm Hamil, Menyamankan Kehamilan, Mempermudah Persalinan.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Wilson, P.2005.Ibu Tenang Bayipun Tenang.(Terjemahan).Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Buell,LM.2004.Panic:121 Kiat Praktis Mengatasi Rasa Cemas.Bhuana Ilmu Populer.Jakarta.
Endjun, JJ. 2004. Mempersiapkan Persalinan Sehat.Puspa Swara.Jakarat.
Musbikin, I.2005.Pnduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan.Mitra Pustaka.Jogjakarta.
Nancy,Zi.2003.The Art of Breathing:Seni Pernapasan. Bhuana Ilmu Populer.Jakarta

Selasa, 06 November 2012

Oleh Novi Wulandari

 

 

 

A.  Pengertian

Asuhan sayang ibu membantu ibu dan keluarganya untuk merasa aman dan nyaman selama proses persalinan. Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu (Depkes, 2004).

Menurut Pusdiknakes (2003), upaya penerapan asuhan sayang ibu selama proses persalinan meliputi kegiatan:

1. Memanggil ibu sesuai nama panggilan sehingga akan ada perasaan dekat dengan bidan.

2. Meminta ijin dan menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan bidan dalam pemberian asuhan.

3. Bidan memberikan penjelasan tentang gambaran proses persalinan yang akan dihadapi ibu dan keluarga.

4. Memberikan informasi dan menjawab pertanyaan dari ibu dan keluarga sehubungan dengan proses persalinan.

5. Mendengarkan dan menanggapi keluhan ibu dan keluarga selama proses persalinan.

6. Menyiapkan rencana rujukan atau kolaborasi dengan dokter spesialis apabila terjadi kegawatdaruratan kebidanan.

7. Memberikan dukungan mental, memberikan rasa percaya diri kepada ibu, serta berusaha memberi rasa nyaman dan aman.

8. Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik meliputi sarana dan prasarana pertolongan persalinan.

9. Menganjurkan suami dan keluarga untuk mendampingi ibu selama proses persalinan.

10. Membimbing suami dan keluarga tentang cara memperhatikan dan mendukung ibu selama proses persalinan dan kelahiran bayi, seperti: memberikan makan dan minum, memijit punggung ibu, membantu mengganti posisi ibu, membimbing relaksasi dan mengingatkan untuk berdoa.

11. Bidan melakukan tindakan pencegahan infeksi.

12. Menghargai privasi ibu dengan menjaga semua kerahasiaan.

13. Membimbing dan menganjurkan ibu untuk mencoba posisi selama persalinan yang nyaman dan aman.

14. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak kontraksi.

15. Menghargai dan memperbolehkan praktek-praktek tradisional yang tidak merugikan.

16. Menghindari tindakan yang berlebihan dan membahayakan.

17. Memberi kesempatan ibu untuk memeluk bayi segera setelah lahir dalam waktu 1 jam setelah persalinan.

18. Membantu ibu memulai pemberian ASI dalam waktu 1 jam pertama setelah kelahiran bayi dengan membimbing ibu membersihkan payudara, posisi menyusui yang benar dan penyuluhan tentang manfaat ASI.