Oleh : Noviwulandari / 030112a064
A. Pengertian
Persalinan
adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dari janin turun ke dalam
jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong
keluar melalui jalan lahir (Sarwono, 2001 ).
Persalinan
normal disebut juga partus spontan adalah proses lahirnya bayi pada
letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat
serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari
24 jam ( Rustam Mochtar, 1998 ).
Persalinan
normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan ( 37 – 42 minggu ) lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin ( Prawirohardjo, 2001 ).
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
1. Passage (jalan Lahir)
Jailan
lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar
panggul, vagina dan entriotus (Lubang Luar Vagina). Meskipun jaringan
lunak khususnya lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut menunjang
keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses
persalinan.
Janin
harus menyesuaikan dirinya terhadapap jalan yang relative kaku. Oleh
karena itu ukuran dan bentuk panggul harus di tentukan sebelum
persalinan dimulai.
- Passanger (janin dan plasenta)
Passenger
atau jalan bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interkasi
beberapa factor, yakni ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap,
dan posisi janin karena plasenta juga harus melewati jalan lahir, maka
dia juga dianggap sebagai bagianb dari passenger yang menyertai janin,
namun plasenta jarang menghambat proses persalinan pada kehamilan
normal.
- Power (kekuatan)
Kekuatan
terdiri dari kemampuan ibu melakukan kontaksi involunter dan volenter
secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari eterus.
Kontraksi involunter disebut juga kekuatan primer, menandai dilmulainya
persalinan. Apabila serviks berdilitasi, usaha volenter dimulai untuk
mendorong yang disebut kekuatan skunder, dimana kekuatan ini memperbesar
kekuatan kontraksi invonlenter.
C. Sebab-sebab Mulanya Persalinan
Bagaimana
terjadinya persalinan belum diketahui dengan pasti, sehingga
menimbulkan beberapa teori yang berkaitan dengan mulanya kekuatan his.
Dengan demikian dapat dikemukakan beberapa teori yang memungkinkan
terjadinya persalinan.
1. Teori keterangan
Otot
rahim mempunyai kemampuan untuk merenggang dalam batas tertentu
setelah melewati batas waktu tersebut terjadi kontraksi
sehinggapersalinan dapat dimulai. Keadaan eterus yang terus membesar da
menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot eterus.
2. Teori penurunan progesteron
Proses
penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu, dimana ternadu
penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan 2
buntu.
3. Teori oksitosin internal
Dikeluarkan
oleh kelenjar hipotise parst perubahan keseimbangan estrogen dan
progesterone dapat menyebabkan terjadinya Braxton hiks.
4. Teori prostaglandin
Sejak
umtur kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian
prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga
terjadi persalinan.
5. Teori Hipotalamus-ptuitari dan Gladula Suprarenalis
Teori
ini menunjukkan pada kehamilan dengan anensepalus, sering terjadi
keterlambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalasmus.
6. Teori berkurangnya nutrisi
Demikian oleh hipokrates untuk pertamakalinya. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan.
D. Tanda-tanda Permulaan Persalinan
1. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteru menurun.
2. perasaan seing-sering kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin
3. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresi bertambah bisa bercampur darah.
E. Tanda-tanda Inpartu
1. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur keluar.
2. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
F. Tahapan Persalinan
Menurut saifuddin (2006) persalinan dapat dibagi empat kala yaitu : kala 1
1. Inpartu
Terdapat tanda-tanda persalinan :
a. Pembukaan serviks 4 cm
b. His adekuat (teratur minimal 2x dalam 10 menit selama 40 detik)
c. Keluar lendir darah dari vagina
- Kemajuan Persalinan
Kemajuan persalinan sesuai dengan partograf
- kemajuan persalinan bermaslah seperti : partus macet/tidak maju, inersia uteri, dsb.
Kemajuan persalinan tidak sesuai dengan partograf, melewati garis waspada.
- Kegawatdaruratan persalinan
Ditemukan tanda-tanda legawatdaruratan ibu atau bayi, bila tidak ditolong segera dapat menyebabkan kematian.
Kala II
- Kala II berjalan dengan baik
- kegawatdaruratan kala II
Adanya kemajuan penurunan kepala janin :
a. Kondisi ibu dan janin yang butuh pertolongan segera seperti eklamasia
b. Denyut jantung janin brakiadi/tarkiadi, penurunan bagian janin terhenti,karena kelelahan ibu dan lain-lain.
- Persalinan normal
Persalinan spontan melalui vagina, bayi tunggal,cukup bulan.
Kala III
Persalinan kala III normal
- Bayi telah lahir, plasenta lahir eksimum 30 menit pengeluaran darah total lebih dari 500 cc atau ibu tidak tampak pucat
- kontaksi uterus (+), membulat teramat keras
- tampak lati pusat bertambah panjang
- bayi tidak ada tanda-tanda kesulitan bernafas
kala IV
1. Persalinan Kalil IV normal
a. Pengeluaran darah total tidar lebih dari 500 cc
b. Ibu tidak tampak pucat
c. Kontraksi eterus (+), membulat teramat keras
d. Tanda vital ibu dalam batas normal
2. Involusi normal
a. Posisi fundus uteri setinggi atau dibawah pusat, tonus uterus tetap berkontraksi.
b. Pengeluaran darah tidak berlebihan
c. Cairan tidak berbau
3. Kalil IV dengan penyulit
a. Sub involusi uterus, tonus tidak keras, posisi uterus diatas pusat
b. Pengeluaran darah berlebihan (>500cc)
c. Robekan jalan lahir
d. Sebagian plasenta tertinggal
e. Tanda virtal tidak normal.